Vatikan Kecam Hadiah Nobel Kedokteran 2010

Internasional / 6 October 2010

Kalangan Sendiri

Vatikan Kecam Hadiah Nobel Kedokteran 2010

daniel.tanamal Official Writer
2801

Vatikan mengecam Komite Nobel Swedia karena memberikan hadiah Nobel 2010 dalam bidang kedokteran kepada seorang ilmuwan Inggris yang memelopori pembuahan bayi tabung. Kelompok medis yang berkantor di Vatikan hari Selasa mengatakan bahwa karya Robert Edwards menyebabkan pemusnahan dan perdagangan janin manusia.

Edwards dan mitra penelitian Patrick Steptoe yang meninggal pada 1988, menghadapi perlawanan terhadap percobaan IVF mereka. Beberapa pemimpin agama menyebutnya secara moral salah. Beberapa pejabat pemerintah berpikir bahwa lebih penting untuk membatasi kesuburan daripada mengobati ketidaksuburan, dan beberapa ilmuwan khawatir tentang keamanan embrio.

Komite Nobel menggambarkan karyanya sebagai sebuah terobosan dalam ilmu kedokteran modern. "Dalam retrospeksi, adalah mengherankan bahwa Edwards tidak hanya mampu merespon kritik IVF, tapi ia juga tetap begitu gigih dan tak gentar dalam memenuhi visi ilmiahnya," kata Komite Nobel.

Vatikan mengeluarkan sebuah pernyataan melalui
International Federation of Catholic Medical Associations yang menyatakan terkejut atas pilihan komite itu, yang katanya menghargai karya di mana janin-janin manusia dianggap sebagai “komoditi”.

Edwards melakukan riset IVF mulai 1950-an bersama ahli bedah kandungan, Patrick Steptoe. Bayi pertama hasil pembuahan dengan teknik IVF itu berjenis kelamin perempuan dan lahir pada 25 Juli 1978, diberi nama Louise Brown. Bayi itu lahir melalui operasi
caesar di Oldham General Hospital, Oldham. Bayi seberat 2,6 kilogram itu adalah sejarah. Dia menjadi "anak sulung program bayi tabung".

Teknik itu lantas mendunia. Empat tahun kemudian, pada 1982, lahirlah Natalie Brown, adik Louise. Ketika itu, Natalie sudah jadi bayi tabung ke-40 di seluruh dunia. Pada 1999, Natalie menjadi "alumnus" program bayi tabung pertama yang melahirkan anak secara normal. Setelah melakukan serangkaian penelitian, Steptoe dan Edwards kemudian mendirikan Klinik IVF pertama di Bourne Hall, Cambridge, pada 1980, dan mulai membuka praktik itu untuk umum.

Meski mendapat tentangan dari banyak pihak yang tidak setuju dengan bayi tabung karena dianggap mengabaikan kesakralan hubungan seks dalam perkawinan, kedua ilmuwan itu tak gentar untuk menyebarluaskan keahliannya bagi masyarakat yang membutuhkan. Komite Nobel mengatakan empat juta bayi telah dilahirkan lewat prosedur itu sejak “bayi tabung” yang pertama dilahirkan pada tahun 1978.

Sumber : Berbagai sumber/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami